PENENTUAN KADAR TEMBAGA (Cu) DALAM SAMPEL
BIJIH TEMBAGA SECARA IODOMETRI
Prinsip :
Suatu cara untuk menentukan Cu dalam sampel bijih tembaga dilakukan
dengan cara melarutkan sampel dengan asam nitrat.
3 Cu + 2 NO3- + 8 H+ → 3 Cu2+ + 2 NO + 4 H2O
Nitrat yang ada dihilangkan dengan asam sulfat, dinetralkan kembali dengan
penambahan amonia, dan diasamkan kembali dengan asam fosfat.
Cu (II) yang terbentuk direaksikan secara kuantitatif (berlebih) dengan ion
iodida (KI).
2 Cu2+ + 4 I- 2 CuI + I2
Iodin (I2) yang terbentuk dititrasi dengan larutan standar Na2S2O3 dengan
indikator amilum.
2 S2O32- + I2 S4O62- + 2 I-
Endapan CuI yang terbentuk dapat mengikat I2 yang akan terlepas pada saat
titik akhir titrasi. Untuk itu kalium thiosianat perlu ditambahkan untuk melepaskan I2
yang diikat oleh CuI.
CuI : I2 + SCN- CuI : SCN + I2
Natrium thiosulfat (Na2S2O3) harus distandarisasi terlebih dahulu dengan
larutan standar kalium iodat (KIO3). Kalium iodida (KI) ditambahkan kedalam KIO3
dan I2 yang dibebaskan dititrasi dengan larutan Na2S2O3.
IO3- + I- + 6H+ 3 I2 + 3 H2O
Cara Kerja :
A. STANDARISASI LARUTAN Na2S2O3 DENGAN LARUTAN KIO3
- Ditimbang dengan teliti sekitar 0,3 gram KIO3 dilarutkan dengan aquades
sampai 100 ml dalam labu ukur. Larutan tersebut adalah KIO3 0,1000 N.
- Ditimbang sekitar 12,5 gram Na2S2O3.5H2O dan larutkan dengan aquades
yang telah dididihkan sampai 500 ml didalam labu ukur.
- Ambil 20,00 ml larutan KIO3 0,1000 N dengan pipet volume, tuangkan
kedalam labu erlenmeyer 250 ml. Tambah dengan 1 gram KI, larutan akan
berwarna coklat.
- Titrasi larutan KIO3 tersebut dengan larutan Na2S2O3 sampai mendekati titik
ekivalen (sampai larutan berwarna coklat muda atau kuning).
- Tambahkan 2 ml larutan amilum 0,8%, larutan akan berwarna biru.
- Titrasi dilanjutkan sampai warna biru hilang.
- Normalitas larutan Na2S2O3 dapat dihitung.
VKIO3 x NKIO3
N Na2S2O3 = _______________
VNa2S2O3
B. PELARUTAN SAMPEL
- Ditimbang dengan teliti 0,3000 gram sampel bijih tembaga di dalam beaker
glass 250 ml.
- Tambahkan 5 ml larutan HNO3 4 M.
- Larutan dipanaskan dengan suhu rendah sampai sampel melarut.
- Larutan diuapkan sampai berwarna putih
- Biarkan agar dingin
- Tambahkan 20 ml aquades dengan hati-hati
- Larutan dididihkan sekitar 1-2 menit dan dinginkan kembali
- Tambahkan larutan NH3 (1:1) tetes demi tetes sampai warna biru gelap
terbentuk.
- Tambahkan larutan H2SO4 6 N tetes demi tetes sampai warna biru hampir
hilang.
- Tambahkan 2 ml H3PO4 85%
- Dinginkan larutan tersebut pada suhu kamar
- Larutan dapat dititrasi dengan larutan standar Na2S2O3 dengan cara berikut :
C. TITRASI LARUTAN SAMPEL DENGAN LARUTAN Na2S2O3.
- Tambahkan 10 ml larutan KI 40% kedalam larutan sampel diatas, larutan akan
berwarna coklat.
- Titrasi dengan larutan standar Na2S2O3 sampai berwarna kuning atau coklat
muda.
- Tambah 2 ml larutan amilum, larutan akan berwarna biru.
- Titrasi dilanjutkan sampai warna biru hilang
- Hitung kadar Cu dalam sampel.
V Na2S2O3 x N Na2S2O3 x BE Cu x 100%
Kadar Cu (%) = _______________________________
berat sampel (mg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar